HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIK DAN BULLYING TERHADAP TINGKAT SCHOOL REFUSAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 3 BLITAR

Regita Dewi Asmaradani Budiargi, Mochamad Nursalim,

Abstract


Stres akademik merupakan sebuah barometer yang menunjukan adanya ketidakmampuan individu dalam mengendalikan dirinya karena adanya penurunan motivasi intrinsik dan peningkatan amotivasi (Liu, 2015). Sumber terbesar terjadinya fenomena stress akademik karena adanya tuntutan tugas yang begitu banyak, banyaknya materi yang harus dipelajari, belum lagi adanya tuntutan harus dapat selalu menampilkan performa yang baik ketika presentasi di depan kelas. Stress akademik yang menimpa anak mengakibatkan terjadinya aksi mogok sekolah. Selain itu penyebab mogok sekolah adalah bullying. Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik, maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tak berdaya (Sejiwa, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres akademik dengan bullying terhadap tingkat school refusal pada peserta didik kelas XI SMAN 3 Blitar. Teknik pengumpulan data menggunakan skala likers pada tiga variabel yakni variabel stres akademik, bullying, dan school refusal yang dibagikan kepada 33 siswa kelas XI SMAN 3 Blitar melalui google form. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dan korelasi multiple product moment. Hasil yang didapatkan dari analisis data product moment antara stres akademik dengan school refusal memperoleh nilai signfikansi sebesar ,099 dan nilai koefisien pearsonnya adalah ,292. Pada variabel antara bullying dan school refusal diperoleh nilai signifikansi sebesar ,078 dan nilai koefisien pearsonnya adalah ,311. Sedangkan untuk hasil analisis korelasi multiple product moment didapatkan hasil nilai signifikansi sebesar 0,018. Hasil dari analisis data multiple product moment antara ketiga variabel secara bersama-sama menunjukan nilai koefisien korelasi sebesar 0,444 yang didapat pada hubungan antara stress akademik dan bullying dengan tingkat school refusal saling berhubungan, namun hubungan tersebut termasuk hubungan yang lemah. Koefisien determinasi sebesar 0,232 memiliki arti bahwa variabel stress akademik dan bullying dapat berpengaruh terhadap tingkat school refusal sebesar 23,2% sedangkan sisanya sebesar 76,8% dapat dipengaruhi oleh variabel atau sebab-sebab lain yang tidak diukur dalam penelitian ini.  

Kata Kunci: Stres Akademik, Bullying, School Refusal  

 


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.